Minggu, 06 November 2016

Cloud Computing

Cloud Computing



A. Sejarah Cloud Computing
Cloud (Awan) adalah suatu istilah yang dipinjam dari telepon. Sampai tahun 1990an, sirkuit data (termasuk yang membawa lalu lintas internet) yang berkabel keras diantara tujuan. Kemudian perusahaan telepon long-haul mulai menawarkan jasa Virtual Private Network (VPN) atau Jaringan Maya Privat untuk komunikasi data. Perusahaan telepon memungkinkan menyediakan layanan yang berdasarkan VPN dengan jaminan bandwidth sebagai sirkuit yang diperbaiki dengan biaya yang lebih murah karena mereka dapat mengganti lalu lintas untuk menyeimbangkan penggunaan yang mereka lihat cocok. Sehingga penggunaan jaringan mereka secara keseluruhan lebih efektif. Sebagai hasil dari penyusunan ini, memungkinkan untuk menentukan dengan cepat dan tepat jalan mana yang akan dilalui. Simbol cloud (Awan) digunakan untuk menunjukkan tanggung jawab sebuah provider (penyedia layanan), dan Cloud Computing (Komputerisasi awan) memperluasnya untuk melindungi server sebaik infrastruktur jaringannya. Hal yang mendasari konsep cloud computing berawal pada tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensi buatan, menyampaikan visi bahwa "suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik--seperti listrik dan telpon". Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide "Network Computing" sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna. Ide "Network Computing" ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Namun akhirnya, gaung Network Computingini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses NC (Network Computing) ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC. Merasakan ketidakpraktisan dengan program-program web-based, maka kini diciptakanlah suatu terobosan baru, yaitu Cloud Computing. Aplikasi yang ada di Cloud Computing tidak tergantung pada sistem operasi yang digunakan oleh pemakai (jadi boleh saja memakai Linux, Mac OS, MS Windows, bahkan sistem operasi PDA atau ponsel).

B. Pengertian Cloud Computing
Cloud Computing adalah sebuah sistem komputerisasi berbasis jaringan/internet, dimana semua resource (sumber daya), informasi, software, dan aplikasi disediakan untuk digunakan oleh komputer lain yang membutuhkan. Teknologi cloud computing ini merupakan salah satu teknologi yang mempunyai prospek yang paling cerah di masa depan.


Cloud Computing sering juga disebut dengan komputasi awan. Mengapa komputasi awan? Ini disebabkan karena jaringan internet dilambangkan sebagai awan yang terdapat banyak sekali komputer yang saling terhubung, jadi cloud computing bisa diartikan sebagai komputerisasi berbasis sekumpulan komputer yang saling terhubung.

C. Penerapan Cloud Computing pada Perusahaan
PT. Kian Ho Indonesia merupakan perusahaan distributor bearing resmi di Indonesia dan bagian subsidiary dari Kian Ho Bearing Pte Ltd yang berkantor pusat di Singapore. Kian Ho Bearing Pte Ltd adalah salah satu perusahaan distributor resmi bearing yang go public memiliki beberapa subsidiary di 7 negara dan banyak cabang yang tersebar di beberapa negara lain. Sebagai subsidiary dari Kian Ho Bearing Pte Ltd, PT Kian Ho Indonesia menerapkan beberapa sistem informasi dan sistem network yang saling terintegrasi untuk menunjang operasional sehari-hari. Beberapa sistem yang diimplementasikan  · SCM Navision · LPO dan Stockcard web · MRTG ( Multi Router Traffic Grapher ) · Helpdesk dan IT manajemen system · VMware SCM Navision merupakan sistem supply chain management yang diimplementasikan untuk menunjang operasional distribusi bearing dari Singapore ke Indonesia, yang nantinya bearing tersebut akan didistribusikan di seluruh area Indonesia ke beberapa supplier baik OEM Indonesia maupun retail bearing di seluruh Indonesia. SCM Navision adalah bagian internal sistem TI dari Kian Ho Bearing Pte Ltd Singapore. LPO dan Stockcard web merupakan sistem berbasis web yang diimplementasikan untuk menunjang operasional pembelian bearing di Indonesia ( antar local distributor bearing di Indonesia ) dan sistem stockcard yang berfungsi mengintegrasikan seluruh asset inventory dari perusahaan PT Kian Ho Indonesia. MRTG merupakan sistem monitoring network penunjang operasional. Seperti MRTG pada umumnya sistem ini untuk memonitor segala aktifitas traffic yang terjadi baik internal network maupun koneksi internet. Helpdesk sistem merupakan sistem helpdesk untuk memonitor aktifitas keluhan karyawan terhadap performance TI. Sedangkan IT manajemen system merupakan sistem integrasi seluruh perangkat TI berbasis network, aktifitas seluruh asset TI ( workstation komputer, server, printer, router, switch dan PABX ) di kelola dan di monitor melalui satu software atau aplikasi. 4.2.1 Integrasi antar sistem Manajemen PT Kian Ho Indonesia menyadari beragamnya aplikasi yang ada dan memperhatikan sisi efisiensi operasional TI. Maka diperlukan satu software yang dapat mengakomodasi dan menjalankan seluruh aplikasi penunjang serta menghasilkan infrastruktur TI terkendali. Software tersebut adalah VMware yang merupakan produk software virtualisasi dari vmware inc. Software vmware ini diimplementasikan pada satu server blade, dan menjalankan beberapa aplikasi penunjang operasional dalam sistem operasi yang berbeda – beda sesuai kebutuhan aplikasi tersebut. Sistem operasi yang digunakan adalah linux ( Ubuntu Server ) dan Windows Server. Aplikasi penunjang seperti LPO berbasis web, stockcard berbasis web, sistem helpdesk berbasis web diimplementasikan dalam windows XP, untuk aplikasi SCM Navision lebih bersifat client side dan digunakan melalui mekanisme RDC ( Remote desktop connection ). Aplikasi penunjang yang lain seperti IT management system dan database dari masing – masing aplikasi tersebut diimplementasikan ke dalam sistem operasi linux. VMware diimplementasikan dalam sistem operasi Windows Server Enterprise 2003

D. Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Kelebihan-kelebihan yang bisa kita temukan dalam sistem Cloud Computing diantaranya:
Reduce Cost Teknologi Cloud Computing memudahkan pengguna untuk menghemat biaya dah efisiensi lebih baik karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah organisasi.
Increase Storage Perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Cloud Computing dapat digunakan sebagai pusat data, dimana data-data tersimpan terpusat dan dapat diakses kesemua pengguna atau cabang-cabang dari sebuah perusahaan atau organisasi dan dapat menyimpan data lebih banyak ketimbang dengan menggunakan komputer pribadi.
Flexibility Teknologi Cloud Computing memberikan banyak sistem flexsibilitas dari metode komputansi yang lama dan dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat dan berubah-ubah.

Kekurangan  yang bisa kita temukan dalam sistem Cloud Computing diantaranya:
service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi,data protection dan data recovery,
privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama,
compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan olehuser,
data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
data mobilityyang mengacu pada kemungkinan share data antarcloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.


Daftar Pustaka

I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT, 2014. Smart City Beserta Cloud Computing. Jakarta: Informatika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IBX5A7C4817A5BA6